Jumat, 04 Juli 2008

TRACE : Sebuah Novel


Setelah lima tahun bekerja sebagai konsultan lepas di Florida Selatan, Scarpetta harus kembali ke kota yang telah menampiknya,
Richmond, Virginia. Atas permintaan Kepala Pemeriksa Medis baru
yang telah menggusur posisinya, dia terlibat dalam pemecahan sebuah kasus pelik. Namun, yang dihadapi Scarpetta lebih dari sekadar kematian seorang gadis berusia empat belas tahun. Kembali ke kota yang telah menolaknya itu sama saja dengan mengorek luka lama.

Lebih-lebih, dia menemui banyak hal tak terduga: laboratorium bekas tempat kerjanya yang sekarang terbengkalai dan semrawut; pimpinan baru yang memiliki niat tersembunyi; mantan asisten Scarpetta
yang bergelut dengan persoalan-persoalan pribadi dan tertutup;
serta campur tangan FBI dalam kasus tersebut.

Tanpa bantuan Benton dan Lucy yang sedang menangani sebuah kasus penyerangan yang awalnya tampak tidak berhubungan, Scarpetta harus memecahkan kasus ini dengan sangat sedikit bukti—jejak yang bahkan jarang bisa terendus oleh pemburu paling cermat sekalipun. Scarpetta harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang membingungkan itu dan melacak sejumlah detail yang aneh untuk memecahkan kasus tersebut—dan untuk mengungkapkan kenyataan memilukan yang mungkin tak dapat ditanggungnya.

Pemberontakan dan Kekerasan dalam Hukum Islam


Bermula dari kekecewaan mengkaji fikih modern tentang kekerasan politik dan terorisme, Abu El Fadl menyusuri sebuah perjalanan sangat menarik. Sembilan tahun lamanya dia melacak fikih pemberontakan dan kekerasan (dari abad ke-8 hingga ke-17 M.). Pelacakannya berujung pada kesimpulan bahwa fikih pramodern ternyata relevan dengan masalah yang kita hadapi dewasa ini.

Buku ini mengulas bagaimana dinamika negosiatif antara penguasa dan fukaha dalam sejarah Islam menghasilkan wacana doktrinal yang begitu kaya dan, terkadang, penuh teka-teki. Salah satu bagian penting dari wacana itu adalah hukum pemberontakan dalam Islam (ahkam al-bughah). Fikih ini membicarakan posisi moral dan hukum dari para pemberontak serta perlakuan yang semestinya diberikan kepada mereka. Dengan meyakinkan, Abou El Fadl menunjukkan bahwa hukum Islam klasik dan pascaklasik memberikan kelonggaran perlakuan terhadap kaum pemberontak. Sayangnya, kearifan itu kini lenyap—digantikan oleh wacana fikih modern yang tumpul dan mudah ditebak.

Barangkali, inilah satu-satunya tinjauan sistematis mengenai hukum perlawanan politik dan kekerasan dalam Islam. Buku ini menggambarkan dengan gemilang respons fukaha pramodern terhadap pelbagai aksi pemberontak: teror, penjarahan, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Anda pun bisa menikmati kecanggihan fukaha dalam mengelola berbagai aspek ajaran Islam menjadi sebuah bidang kajian yang utuh dan terurai dengan detail.

Indonesia Merdeka karena Amerika?


Politik Luar Negeri AS dan Nasionalisme Indonesia, 1920—1949
Buku ini mengkritisi pendapat umum yang menganggap bahwa sejak awal pemerintah Amerika Serikat dan para pembuat kebijakan luar negerinya mendukung sepenuhnya perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945—1949, seperti yang pernah di-nyatakan Presiden AS Bill Clinton pada perayaan 50 tahun berdirinya Republik Indonesia, 17 Agustus 1995.
Berdasarkan penelitian atas catatan diplomatik Amerika Serikat, Indonesia, Belanda, dan Australia, juga arsip PBB, Gouda dan Brocades Zaalberg menelaah perubahan pandangan Amerika Serikat terhadap Indonesia dari 1920-an hingga 1949. Analisis sejarah baru oleh kedua penulis tersebut memberi kesan bahwa kalangan diplomatik Amerika bukan “tak tahu-menahu” keadaan di Indonesia sebagaimana diduga banyak pihak, baik sebelum maupun sesudah Perang Dunia II. Dengan demikian, terlepas dari perjuangan gigih rakyat Indonesia di medan tempur dan keuletan para diplomat kita di meja perundingan, politik luar negeri AS punya andil yang tak kecil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ditulis dengan lancar serta dilengkapi referensi langka dan detail personal sejumlah tokoh sejarah, buku penting ini mengungkap fakta tentang perubahan kebijakan luar negeri AS terhadap Indonesia dan pengaruhnya dalam percaturan politik internasional, terutama di masa genting revolusi kemerdekaan Indonesia.

Prof. Dr. Frances Gouda adalah guru besar sejarah di jurusan Ilmu Politik Universitas Amsterdam, Belanda. Bukunya, Dutch Culture Overseas: Politik Kolonial di Hindia Belanda, 1900—1942, diterbitkan Serambi dan mendapat sambutan hangat di tanah air.

Dr. Thijs Brocades Zaalberg adalah peneliti di Lembaga Sejarah Militer Belanda di Den Haag, Belanda.

Latihan Singkat Bernegosiasi Jitu Disegala Situasi


Kiat Memecahkan Konflik, Memuaskan Para Pelanggan, dan Menghasilkan Transaksi yang Lebih Baik
12 STEPS TO BE THE KING OF ALL NEGOTIATIONS
Setiap hari kita menghadapi berbagai macam negosiasi, mulai dari membeli rumah atau mobil, mengupayakan kenaikan gaji, sampai memecahkan perselisihan dengan teman atau pasangan. Dengan demikian, keterampilan bernegosiasi sangat penting dalam hidup kita dan orang yang telah menguasai seni bernegosiasi biasanya memiliki kehidupan yang lebih mudah. Dalam buku ini, pakar negosiasi yang paling inovatif Ed Brodow menunjukkan bagaimana memenangkan semua negosiasi dalam hidup Anda.

Ed Brodow, Sang Raja Negosiator, akan melatih Anda keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menguasai seni negosiasi. Di sini Anda akan belajar cara:
Mengalahkan rasa takut Anda terhadap konfrontasi.
Mengenal dan mengembangkan gaya negosiasi pribadi Anda.
Menaksir kekuatan dan kelemahan pihak lain.
Menguasai seni mendengarkan untuk memahami posisi pihak lain dan memperkuat posisi Anda.
Menjadikan pihak lain sebagai kolaborator, bukannya kompetitor.
Menerobos kebuntuan dan memenangkan transaksi bisnis.

Namun, mungkin Anda ragu. Anda pikir Anda tidak akan bisa menjadi negosiator yang baik karena konon hanya orang-orang seperti Donald Trump atau mereka yang karismatik dan pandai bicaralah yang jago bernegosiasi.
Anda keliru. Ed Brodow menyatakan bahwa semua orang bisa menjadi negosiator ulung. Dia membuka rahasia bagaimana menjadi orang yang percaya diri untuk melakukan negosiasi yang sukses di tempat kerja dan dalam kehidupan pribadi Anda.

Selain itu, dengan menggunakan banyak sekali contoh yang dijumpai dalam kehidupan nyata, Brodow juga menunjukkan bagaimana menegosiasikan hal-hal yang dianggap tidak bisa dinegosiasikan,
seperti membayar di pasar swalayan, biaya berobat, tagihan telepon, dan pembayaran kartu kredit.

Setelah mempelajari buku ini, Anda akan siap untuk menghadapi negosiasi apa pun—dalam bisnis dan kehidupan pribadi Anda—dengan percaya diri dan terampil.